Apa yang kamu lihat?
Jutaan kerlipan dilangitkah?
Atau kelamnya cakrawala disekelilingmu?
Kamu terlihat begitu menikmatinya
Hingga kedipmu terhitung begitu lembut
Tenang
Atau malah kosong?
Aku menghampirimu, bersamaan dengan dadamu yang membusung lebih tinggi
Ruang parumu terisi penuh dengan sejuknya udara malam yang cerah
Kita bertemu
Dalam ruang yang ternyata tidak setenang itu, penuh tanpa kekosongan
"Mengapa mereka penuh dengan kebohongan?"
"Mengapa mereka sangat lambat?"
Aku termenung
Netra itu mulai terpejam, lembab dengan air mata yang menumpuk dipelupuknya
Isakan pelan mulai menyapa pendengaranku
Bibir mungil itu mengatup semakin erat
Seolah ingin menyembunyikan rasa sakitnya
Dia terluka
Oleh cahaya sang bintang
Cahaya yang datang setelah melewati ribuan tahunnya
Tidak, bahkan jutaan tahun
Ia pikir selalu bersama
Tapi nyatanya hanya bayangan yang memudar semakin lebar
Hingga sampai padanya
- L.E -

Comments
Post a Comment